Kau datang saat keegoisan cinta sedang mendera
Membawa cahaya dan kedaiman
Membuatku tidak mudah menyerah
Untuk merengkuh kisah cinta bersamamu
Bagaikan sepasang burung
Yang tumbuh melalui jiwa, rasa, dan raga
Kau membawaku dalam angan-angan
Yang tak pernah terpikirkan olehku
Laksana kumbang yang terjebak dalam taman mawar
Leluasa menikmati tebaran keharumannya
Hanyut dalam suasana
Dan tak ingin kembali pulang
Saat kutatap wajah sang malam
Dirimu hadir dalam tatapan mataku
Begitu lekat dalam hembusan sang bayu
Serasa lembut nafasmu menyapu rinduku
Jika aku bisa jadi bagian dirimu
Aku akan jadi air matamu
Yang tersimpan di hatimu, lahir di matamu
hidup di pipimu, dan mati di bibirmu
Bagiku, dirimu adalah sang cinta...
Membawa cahaya dan kedaiman
Membuatku tidak mudah menyerah
Untuk merengkuh kisah cinta bersamamu
Bagaikan sepasang burung
Yang tumbuh melalui jiwa, rasa, dan raga
Kau membawaku dalam angan-angan
Yang tak pernah terpikirkan olehku
Laksana kumbang yang terjebak dalam taman mawar
Leluasa menikmati tebaran keharumannya
Hanyut dalam suasana
Dan tak ingin kembali pulang
Saat kutatap wajah sang malam
Dirimu hadir dalam tatapan mataku
Begitu lekat dalam hembusan sang bayu
Serasa lembut nafasmu menyapu rinduku
Jika aku bisa jadi bagian dirimu
Aku akan jadi air matamu
Yang tersimpan di hatimu, lahir di matamu
hidup di pipimu, dan mati di bibirmu
Bagiku, dirimu adalah sang cinta...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar